Jum'at 01 April 2016 sekitar pukul 08:30 WIB tepatnya di kelurahan kalirejo kecamatan bangil kab. pasuruan jawa timur, sekelompok organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Tim Peduli Umat Masjid Ar Riyad dan Aswaja Bangil berkumpul dan melakukan penolakan kegiatan wiladah fatimah atau peringatan kelahiran putri Rasulullah SAW, yang akan dilaksanakan di Gedung Diponegoro-Bangil. Hal tersebut dituliskan pada sebuah banner ukuran kecil yang bertuliskan lebih kurang seperti ini :

UMAT ISLAM BANGIL MENOLAK TEGAS
Kegiatan Syiah Wiladah Fatimah di Gedung Diponegoro-Bangil Jum'at, 1 April 2016 
Sesuai Dengan :
1. FATWA MUI 
"Syiah Sesat dan Menyesatkan"
2. PERGUB JATIM 
"Mewaspadai Aliran Sesat"
3. KEPUTUSAN MA 
"Syiah Bukan Islam"
4. KESEPAKATAN FKUB KAB. PASURUAN 
"Syiah Tidak Diperkenankan Melakukan Kegiatan Luar Pondok Yapi"

Dibawah ini adalah sebuah undangan yang berhasil localtechno dapatkan dari media sosial smartphone :





Terlihat Berdesakan antar umat muslim penolak kegiatan syiah dengan anggota satpol pp dan anggota kepolisian wilayah bangil kab. pasuruan. Entah seperti apa detail sebenarnya kegiatan wiladah fatimah yang akan diadakan syiah tersebut di gedung diponegoro bangil sehingga mengundang reaksi gabungan organisasi agama kabupaten pasuruan untuk menolak dengan tegas kegiatan berupa apapun diluar pondok yapi sesuai dengan KESEPAKATAN FKUB KAB. PASURUAN. 


Sehari sebelumnya, gabungan dari organisasi keagamaan di Kabupaten Pasuruan itu sudah mendatangi Mapolres Pasuruan. Mereka meminta kegiatan kaum Syiah tersebut dibatalkan.

Namun dengan berbagai pertimbangan, pihak Polres Pasuruan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pasuruan tetap mengizinkan kegiatan tersebut. Tetapi, lokasi kegiatan yang mulanya direncanakan di gedung Diponegoro Bangil itu, diminta pindah ke rumah salah satu tokoh Syiah yang berada di Kawansan RT 2 RW 11 Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

"Kalian ingin mereka (kaum Syiah) bubar, buka jalan. Jangan ada yang foto, jangan ada yang menyentuh. Berikan mereka jalan," kata salah seorang orator dari organisasi keagamaan yang menghendaki kegiatan tersebut bubar.

Sementara itu Kapolres Pasuruan AKBP Soelistijono yang langsung turun memantau kondisi di lapangan mengatakan, kegiatan kelompok Syiah itu tetap berjalan. Hanya saja waktunya dipercepat.

"(kegiatannya) Sempat berjalan sebentar. Dari jam 8 sampai jam 10. Cuma minta dipercepat. Yang menyampaikan kedalam untuk dipercepat itu Ketua DPRD (Sudiono Fauzan)," katanya.

Pantauan dilokasi kegiatan, usai mendapat penolakan, kelompok Syiah satu persatu mulai membubarkan diri. Dalam perjalanan keluar dari lokasi kegiatan,  para peserta peringatan tersebut dijaga ketat oleh pihak keamanan.

Sekitar pukul 10.22 WIB, gabungan organisasi agama tersebut membubarkan diri karena menganggap kegiatan kelompok Syiah sudah bubar dan Alhamdulillah demo penolakan tersebut tidak dilakukan dengan cara yang tidak baik.

resource : kompas

Post a Comment